Para pedagang di sebuah pasar tradisional mendadak ramai membicarakan Roni. Tukang potong ayam ini disebut menarik dana 47 juta rupiah dari permainan yang belakangan sering disebut warga: Sweet Bonanza. Kabar itu beredar cepat di grup pesan, lengkap dengan tangkapan layar transaksi.
Bagi Roni, perhatian semacam itu baru. Ia dikenal pendiam, datang subuh, pulang siang, dan jarang menoleh ponsel saat bekerja. Nama Sweet Bonanza muncul ketika waktu istirahat; beberapa rekan mengaku melihatnya menatap layar agak lama sebelum kembali ke meja potong.
Rutinitas Roni sebenarnya berjalan tanpa drama. Ia mengawali hari di tempat cuci, memotong dan menimbang pesanan, lalu mengantarkan ke langganan warung. Sorotan datang saat bukti penarikan muncul di layar, memantik rasa ingin tahu.
Apakah kabar itu benar adanya? Rekan dekat menyebut Roni hanya mengangkat bahu ketika ditanya. Ia menekankan bahwa uang itu bukan hadiah gratis, melainkan hasil momen tertentu pada permainan berisiko yang juga pernah membuatnya merugi.
Di lingkaran tetangga, kabar itu berkembang menjadi aneka versi. Ada yang menyebut Roni akan membeli motor, ada yang bilang uangnya disisihkan untuk biaya sekolah keponakan. Hingga kini, tidak ada pernyataan resmi darinya.
Sweet Bonanza dikenal sebagai gim bertema permen dengan visual cerah dan mekanik sederhana: ketuk layar, berharap simbol serupa berkumpul, dan nilai bertambah lewat pengganda. Roni disebut mengalami rangkaian momen yang meningkatkan saldo hingga dapat ditarik.
Istilah wede digunakan warga untuk menyebut penarikan dana dari dompet digital. Pada hari itu, angka 47 juta rupiah sempat terpampang di bukti transaksi yang beredar. Tanpa keterangan detail, publik menafsirkan kisah tersebut sebagai keberuntungan yang datang sesaat.
Di warung kopi dekat pasar, cerita Roni menjadi bahan obrolan. Ada yang mengucapkan selamat, ada yang mengingatkan agar tidak larut euforia. Beberapa pembeli malah bertanya apakah ia akan berhenti bekerja.
Pemilik kios tempat Roni biasa memasok ayam menilai kabar itu tidak mengubah profesionalismenya. Roni tetap mengantarkan pesanan tepat waktu keesokan hari, dan memilih menahan komentar ketika ponselnya terus berbunyi.
Permainan berbasis peluang kerap menampilkan kisah saldo yang melonjak, tetapi cerita saldo yang menurun jarang diceritakan. Pengamat perilaku digital menggarisbawahi bahwa pengambilan keputusan impulsif mudah terjadi ketika emosi naik. Ia menyarankan individu menetapkan batasan dana dan waktu, serta tidak menaruh harapan pada hasil berulang.
Psikolog keuangan sering menyarankan kebiasaan sederhana: catat setiap rupiah yang masuk dan keluar dari aktivitas layar, tetapkan tenggat waktu, dan berhenti saat batas tercapai. Cara ini membantu menjaga jarak antara hiburan dan kebutuhan rumah tangga. Disiplin kecil kerap menjadi pembeda antara euforia sesaat dan penyesalan.
Pada situasi ini, Roni disebut menjaga jarak dari sorotan. Ia membatasi obrolan, menutup ponsel lebih cepat, dan kembali ke rutinitas yang memberi pemasukan pasti. Langkah itu dipuji sebagian rekan karena menunjukkan kontrol diri di tengah perhatian mendadak.
Kabar penarikan 47 juta rupiah dari Sweet Bonanza membuat Roni menonjol sehari dua hari, namun kehidupan pasar tetap berputar. Yang tersisa adalah percakapan tentang peluang, risiko, dan cara orang menata prioritas finansialnya.
Untuk Roni, pekerjaannya masih menjadi sandaran utama, sementara permainan hanyalah selingan yang mesti diatur ketat. Cerita ini mengingatkan bahwa perhatian publik bisa datang cepat, tetapi keputusan pribadi-dari mengelola uang hingga menentukan waktu layar-selalu kembali pada pemiliknya.